Kali ini kita sharing tentang bagaimana menekan budget transportasi via
jalur laut menggunakan kapal. Pengalaman yang akan kita dapatkan saat menggunakan jalur laut akan
lebih berasa karena hari-hari kita akan diisi di atas kapal laut yang isinya
lautan manusia.
Baiklah, bagi kamu yang tertarik
untuk mencoba transportasi kapal laut, saya akan sharing kapal apa saja yang harus diketahui untuk mengarungi lautan di Indonesia.
1. Kapal
Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni)
Kapal ini yang paling jago
berlayar diseantero Indonesia, mulai dari Sabang sampai Merauke. Kapal Pelni
merupakan milik BUMN, menyediakan transportasi laut di seluruh Indonesia. Rutenya hampir 30-an provinsi
di Indonesia terlayani oleh rute kapal Pelni. Kapal Pelni ini juga ukurannya
besar-besar, dan muat mulai dari 500 hingga 2000 orang sekali angkut. Biasanya rute kapal Pelni ini
panjang-panjang dan bisa memakan waktu mingguan. Misalnya rute kapal Pelni
Dobonsolo yang memiliki rute luar biasa jauh dari Tanjung Priok hingga Jayapura
dengan singgah di beberapa pelabuhan yaitu Surabaya-Makassar-Bau-Bau-Ambon-Sorong-Serui
dan baru ke Jayapura. Jika kamu dari Jakarta dan
ingin ke Raja Ampat, kamu hanya menghabiskan uang sebesar Rp 810 ribu untuk
sampai ke Sorong. Bandingkan dengan harga tiket pesawat yang mencapai Rp 2
juta. Wow selisihnya besar. Selain itu keuntungannya
adalah kamu bisa mampir di banyak tempat di mana kapal itu bersandar (biasanya
kapal sandar selama tiga jam rata-rata) dan harga segitu sudah termasuk makan
tiga kali sehari selama perjalanan. Murah sekali ya?
2. Kapal
ASDP
Kalau kamu biasa menyeberang
antar pulau seperti dari Banyuwangi ke Bali, Bali ke Lombok, atau dari Merak ke
Bakaheuni naik ferry, nah itu artinya kamu lagi naik kapal ASDP, milik BUMN juga.
Memang tidak semua kapalnya ASDP karena ada beberapa juga kapal milik swasta. ASDP adalah singkatan dari
Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan. Bedanya dengan kapal Pelni adalah
kapal ASDP jaraknya dekat (hanya menyeberang saja) dan biasanya satu lintasan
dan jarang saling menyambung kecuali beberapa daerah timur Indonesia. Selain itu, kapal ferry ASDP
ini banyak jenisnya, mulai dari kapal roro yang bisa angkut mobil dan truk,
hingga kapal khusus penumpang saja. Bedanya lagi, karena rute perjalanan yang
termasuk pendek, kapal ASDP tidak menyediakan ruangan kamar seperti kapal
Pelni. Biasanya ada satu ruangan
khusus di mana orang boleh tidur dengan tambahan matras tapi dengan tambahan
biaya. Sebenarnya sih enggak perlu sewa matras, karena rata-rata ruang tunggu
ASDP sudah nyaman dan ber-AC. Untuk tiket ASDP ini
tergantung jarak dan kendaraan yang dibawa. Biasanya harganya bersaing dengan kapal-kapal penyeberangan milik swasta.
3. Kapal Perintis
Kapal Perintis ini punyanya
Pelni juga, dan punya satu nama yang sama, yaitu Kapal Perintis Sabuk Nusantara. Kapal Perintis ini disediakan
untuk menghubungkan pulau-pulau terluar dan daerah-daerah yang sulit sekali
dijangkau seperti pulau-pulau kecil yang ada di Maluku, Papua, dan lain-lain.
Kapal Perintis ini sendiri ukurannya lebih kecil dibanding Pelni, bahkan hanya
seukuran kapal ASDP. Tapi rutenya itu sulit - sulit. Lucunya lagi adalah kadang
destinasi kapal Perintis ini tidak punya pelabuhan, jadi untuk naik dan turun
dari kapal Perintis ini menggunakan sampan kecil yang nantinya akan sandar di
samping Kapal Perintis. Selain itu, jadwal kapal Perintis ini kadang enggak
pasti. Jadi kamu harus rajin melihat langsung di papan pengumuman yang ada di
pelabuhan.Tapi jangan kaget ya kalau di dalam kapalnya tidak hanya
manusia saja, karena kadang hewan ternak juga dibawa lho! Mau gimana lagi,
namanya juga kapal antar daerah pelosok. Harga tiket Perintis ini biasanya
murah banget karena disubsidi besar-besaran oleh pemerintah.
Nah.. ayo mau pilih kapal yang mana?
Nah.. ayo mau pilih kapal yang mana?
x