Sunday, June 28, 2020

New Normal, Berkerja dan Beraktivitas dengan Kebiasaan Baru

Dunia sedang dilanda pandemi penyakit Covid-19 yang hingga kini belum ada obat penangkal maupun vaksin untuk pencegahannya. Sejak dikenalinya virus baru sebagai varian dari virus corona sebelumnya (Novel Coronavirus) sejak akhir Desember 2019 lalu di Provinsi Wuhan, China, penyakit ini menyebar ke berbagai negara dan menyerang belasan juta orang di dunia dengan ratusan ribu orang meninggal. Tidak terkecuali Indonesia, saat ini pemerintah dan masyarakatpun juga tengah sibuk dengan berbagai upaya penanggulangan menghadapi wabah Covid-19 ini.

Banyak upaya yang sudah dilakukan pemerintah berbagai negara dalam menghadapi pandemi ini, mulai dari melakukan upaya sosialisasi bahaya dan pencegahan penyakit Covid-19, himbauan untuk stay at home, work from home, social distancing, pembatasan transportasi umum untuk mencegah penyebaran lokal dan regional, bahkan sampai upaya lockdown yang dilakukan berbagai negara untuk tujuan memutus rantai penularan virus berbahaya ini. Namun, berbagai upaya itu belum juga memberikan hasil maksimal, sebab prevalensi kasus Covid-19 masih terus bertambah dan meningkat ditengah masyarakat.

Melihat perkembangan perjalanan wabah yang sudah lebih dari setengah tahun ini, badan kesehatan dunia (WHO) bahkan memperkirakan Novel Coronavirus (2019-nCoV) ini tidak akan pernah hilang dan oleh sebab itu manusia harus belajar menyesuaikan diri dengan perilaku kehidupan baru untuk bisa hidup berdampingan dengan Covid-19. Sebab dengan mengisolasi diri di rumah dalam waktu yang panjang bukanlah solusi yang tepat dalam menghadapi wabah ini. Bagaimanapun gerak ekonomi keluarga harus tetap berjalan dan penduduk harus memulai kembali aktivitas dan pekerjaan seperti sediakala. Hanya saja disetiap aktivitas itu setiap orang atau organisasi harus tetap menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 disegala bidang pekerjaan/kehidupan, terutama di tempat umum dan ditempat kerja. Inilah yang disebut New Normal.

Berikut protokol kesehatan pencegahan Covid-19 yang perlu diterapkan selama era new normal, yang disarikan oleh MyShare Olala dari berbagai sumber.

1. Menjaga Jarak Aman (physical distancing)

Covid-19 menular melalui droplet, terutama ketika orang batuk dan bersin. Droplet yang membawa virus itu lalu masuk melalui mata, hidung, dan mulut, atau lewat tangan yang terkontaminasi ketika menyentuh permukaan terkontaminasi di tempat umum. Jadi menjaga jarak minimal satu meter dengan setiap orang adalah wajib dimasa new normalJarak fisik lebih dari satu meter dapat mengurangi infeksi virus secara signifikan. Setiap jarak bertambah satu meter lebih jauh, efektivitas pencegahannya bertambah dua kali lipat. Dalam sebuah penelitian diketahui virus yang ada dalam droplet batuk dan bersin dapat melayang-layang sampai dengan jarak 6-8 meter.2. Cuci Tangan Pakai Sabun


Sabun dikenal sebagai antiseptik yang baik untuk membunuh virus dan mikro-organisme lain di tangan. Sering mencuci tangan memakai sabun di air mengalir akan memberi kemungkinan perlindungan dari infeksi virus sampai 73%. Oleh sebab itu fasilitas cuci tangan pakai sabun ini mutlak disediakan dirumah, di kantor dan ditempat umum. Desinfektan, cairan hand sanitizer, tisu basah, gel, dan krim yang mengandung alkohol semuanya juga berguna untuk membunuh virus ini, tetapi tidak se-efektif sabun. Sebab efektivitasnya hanya sekitar 60%. Jadi cairan hand sanitizer dan sejenisnya hanya dipakai bila sedang berada diluar rumah dan diperjalanan dimana akses cuci tangan memakai sabun sulit didapat.

3. Memakai Masker


Memakai masker terutama bila keluar rumah harus dibiasakan selama masa new normal. Makser kain yang dapat dicuci diketahui sudah cukup baik untuk meminimalkan keluar dan masuknya droplet yang mengandung virus melalui hidung dan mulut antara 10-60%. Makin baik kualitas maskernya, makin tinggi pula efektivitas perlindungannya. Ada banyak pilihan masker yang beredar di pasaran, sebut saja ada masker kain, masker bedah (2ply), masker bedah (3ply), masker N95 dan sebagainya, dapat dibeli sesuai kebutuhan.


4. Menghindari Kerumunan


Ketika berada di pasar, tempat umum dan tempat-tempat acara resmi sering ada kerumunan orang ramai. Pemerintah dan pengelola tempat umum wajib membuat regulasi mengatur tata-cara sedemikian rupa agar tidak terjadi penumpukan orang atau kerumunan ditempat tersebut. Didalam kerumunan kita tidak tahu siapa yang tertular Covid-19, apalagi tanpa gejala sehingga kita tidak bisa membedakan orang tersebut. Disamping itu juga saat berada ditempat kerumunan kita akan sulit untuk menjaga jarak (physical distancing) sehingga terjadinya penularan Covid-19 akan sangat mudah.


5. Jaga Gizi Seimbang

Berat atau ringannya tanda dan gejala Covid-19 pada tubuh sangat tergantung pada daya tahan tubuh seseorang. Semakin sehat dan bugarnya tubuh maka makin kecil peluang munculnya tanda dan gejala Covid-19, atau dengan gejala ringan. Sebaliknya bila daya tahan tubuh seseorang dalam keadaan lemah maka manifestasi tanda dan gejala Covid-19 akan mudah muncul, berat dan bahkan meninggal. Kondisi seperti ini diperberat pada lanjut usia dan orang yang sedang menderita penyakit penyerta, seperti diabetes, hipertensi, TBC paru dan sebagainya. Oleh sebab itu asupan gizi tubuh yang baik dan seimbang perlu terus dijaga agar tubuh selalu dalam kondisi fit, sehat dan bugar. Demikian pula dengan istirahat, tubuh membutuhkan waktu istirahat yang cukup supaya tidak mudah lelah saat beraktifitas.

Demikian beberapa prinsip protokol kesehatan pencegahan Covid-19  yang perlu diterapkan selama masa new normal ditempat kerja dan disegala aspek kehidupan kita. Kebiasaan new normal ini harus dijalankan setidak-tidaknya sampai vaksin Covid-19 diketemukan. [Mo20-06]



No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.

Standar Pelayanan Minimal (SPM) Kesehatan Kabupaten-Kota

Kesehatan merupakan kebutuhan dasar setiap manusia. Pemerintah mempunyai tanggung jawab untuk menjamin setiap warga negara memperoleh pelaya...